Sabtu, 27 Oktober 2012

Ujian Yang Akan Datang





"Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran" (Efesus 6:14).

Allah telah memberikan pemeliharaan lengkap dalam Kitab Suci untuk digunakan sebagai alat melawan tipuan, dan kita tak akan punya alasan melawan Firman Allah, kita tak mampu melawan si jahat. Kita perlu berjaga-jaga dalam doa. Kita perlu setiap hari menyelidik Kitab Suci dengan tekun, agar kita tidak terjerat oleh kesalahan yang menipu yang kelihatan seperti kebenaran...

Yohanes menulis tentang pemandangan-pemandangan yang ada kaitannya dengan zaman kita. Ia berkata, "Bait Suci Allah terbuka di surga, dan di dalamnya terlihat tabut perjanjian-Nya." Tabut itu berisi loh batu di mana hukum Allah tertulis. Di Pulau Patmos, Yohanes melihat umat Allah dalam penglihatan nubuatan, dan melihat bahwa di masa ini perhatian dari para pengikut Kristus yang setia dan benar akan tertarik kepada pintu yang terbuka dari tempat mahakudus di Bait Suci surgawi. Ia melihat bahwa oleh iman mereka akan mengikut Yesus di dalam selubung di mana Ia melayani di atas tabut Allah yang berisi hukum kekal-Nya itu. Sang nabi menggambarkan orang-orang setia dengan berkata, " Inilah mereka yang memelihara hukum Allah, dan iman kepada Yesus."
Angin pengajaran akan bertiup kencang di sekitar kita, tetapi kita tidak boleh tergeser olehnya. Allah telah memberikan kita satu patokan kebenaran dan keadilan yang benarhukum dan kesaksian. Ada banyak orang mengaku mengasihi Allah, tetapi ketika Kitab Suci dibuka di hadapan mereka dan bukti-bukti yang dipaparkan memperlihatkan tuntutan hukum Allah yang mengikat, mereka memperlihatkan roh sang naga. Mereka membenci terang dan tidak mau datang kepadanya, kalau tidak perbuatan mereka akan ditegur. Mereka tidak akan membandingkan iman dan doktrin mereka dengan hukum dan kesaksian. Mereka memalingkan telinga dari mendengar kebenaran, dan tidak sabar menyatakan bahwa yang ingin mereka dengar hanyalah iman di dalam Kristus...Mereka menolak mengakui hukum keempat, yang mewajibkan kita untuk menguduskan hari Sabat. Mereka menyatakan bahwa Tuhan telah menyuruh mereka tidak perlu memelihara Sabat dari hukum-Nya itu.

Firman Allah menyatakan, Ia yang berkata aku mengenal Dia, dan tidak menuruti perintah-Nya, adalah seorang pendusta, dan kebenaran tidak ada di dalam dia.... Pekerjaan kita adalah menjunjung hukum Allah; karena Kristus telah berkata,...Diberkatilah mereka yang menuruti perintah-Nya, supaya mereka memiliki hak untuk mendapatkan pohon kehidupan, dan dapat masuk ke pintu gerbang kota itu. Signs of the Times, 22 April 1889.

Sumber :

Renungan Pagi "Suara Hati Nurani"
24 Oktober 2012.  Oleh Ellen G. White.