"Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran" (Efesus 6:14).
Allah
telah memberikan pemeliharaan lengkap dalam Kitab Suci untuk digunakan sebagai
alat melawan tipuan, dan kita tak akan punya alasan melawan Firman Allah, kita
tak mampu melawan si jahat. Kita perlu berjaga-jaga dalam doa. Kita perlu
setiap hari menyelidik Kitab Suci dengan tekun, agar kita tidak terjerat oleh
kesalahan yang menipu yang kelihatan seperti kebenaran...
Yohanes
menulis tentang pemandangan-pemandangan yang ada kaitannya dengan zaman kita.
Ia berkata, "Bait Suci Allah terbuka di surga, dan di dalamnya terlihat
tabut perjanjian-Nya." Tabut itu berisi loh batu di mana hukum Allah
tertulis. Di Pulau Patmos, Yohanes melihat umat Allah dalam penglihatan
nubuatan, dan melihat bahwa di masa ini perhatian dari para pengikut Kristus
yang setia dan benar akan tertarik kepada pintu yang terbuka dari tempat
mahakudus di Bait Suci surgawi. Ia melihat bahwa oleh iman mereka akan mengikut
Yesus di dalam selubung di mana Ia melayani di atas tabut Allah yang berisi
hukum kekal-Nya itu. Sang nabi menggambarkan orang-orang setia dengan berkata,
" Inilah mereka yang memelihara hukum Allah, dan iman kepada
Yesus."
Angin
pengajaran akan bertiup kencang di sekitar kita, tetapi kita tidak boleh
tergeser olehnya. Allah telah memberikan kita satu patokan kebenaran dan
keadilan yang benar—hukum dan kesaksian. Ada banyak orang mengaku
mengasihi Allah, tetapi ketika Kitab Suci dibuka di hadapan mereka dan
bukti-bukti yang dipaparkan memperlihatkan tuntutan hukum Allah yang mengikat,
mereka memperlihatkan roh sang naga. Mereka membenci terang dan tidak mau
datang kepadanya, kalau tidak perbuatan mereka akan ditegur. Mereka tidak akan
membandingkan iman dan doktrin mereka dengan hukum dan kesaksian. Mereka
memalingkan telinga dari mendengar kebenaran, dan tidak sabar menyatakan bahwa
yang ingin mereka dengar hanyalah iman di dalam Kristus...Mereka menolak
mengakui hukum keempat, yang mewajibkan kita untuk menguduskan hari Sabat.
Mereka menyatakan bahwa Tuhan telah menyuruh mereka tidak perlu memelihara
Sabat dari hukum-Nya itu.
Firman
Allah menyatakan, “Ia yang berkata aku mengenal Dia, dan tidak
menuruti perintah-Nya, adalah seorang pendusta, dan kebenaran tidak ada di
dalam dia.”... Pekerjaan kita adalah menjunjung hukum
Allah; karena Kristus telah berkata,...“Diberkatilah
mereka yang menuruti perintah-Nya, supaya mereka memiliki hak untuk mendapatkan
pohon kehidupan, dan dapat masuk ke pintu gerbang kota itu.” —Signs of
the Times, 22 April 1889.
Sumber :
Renungan
Pagi "Suara Hati Nurani"
24
Oktober 2012. Oleh Ellen G. White.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar