Sabtu, 25 Juni 2011

"Dan sembahlah Dia ...."

"Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakan kepada mereka yang diam diatas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia beseru dengan suara nyaring : “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air. Wahyu 14:6,7.
Sembahlah Allah. Bagaimana menyembah yang benar?. Pertama Yohanes melihat seorang malaikat memegang “Injil yang kekal”, Injil perjanjian yang kekal, kabar baik tentang Yesus Kristus akan datang, yang menjelma menjadi manusia, dan dalam kemanusiaan-Nya Ia mati sebagai Penanggung akibat dosa-dosa dunia. Hal ini begitu mendasar, sehingga semua penyembahan kita didasari atas “kematian Yesus ganti kita.”
Berikutlah “Takut akan Allah”. Takut akan Allah dan mengasihi Allah adalah dua sisi mata uang logam yang sama: Takut akan Allah adalah sama dengan berdiri takjub dihadapan Allah, dengan penuh rasa hormat karena Allah adalah pencipta dan penebus, sangat berbeda dengan kita yang adalah ciptaan-Nya yang telah ditebus. Penyembahan seharusnya meliputi rasa hormat dan takjub di hadapan Allah kita, suatu sikap yang akan memberikan kepada kita kerendahan hati dan penyerahan yang benar-benar diperlukan dalam penyembahan sejati.
Kita disuruh untuk “memuliakan Dia.” Hal yang sangat penting disini adalah bahwa penyembahan bukanlah mengenai diri kita tetapi Allah. Kita harus yakin bahwa penyembahan kita bukanlah berpusat pada manusia, kebudayaan, atau berpusat pada kebutuhan pribadi, tetapi semuanya berpusat kepada Allah.
Kita disuruh untuk takut akan Allah dan memuliakan Dia. Mengapa? Karena “waktu penghakiman-Nya telah tiba.” Kristus bukan saja menebus kita, Dia juga adalah seorang Hakim yang mengetahui segala rahasia dan kegelapan dalam kehidupan kita yang terdalam, Seorang Hakim yang juga mengetahui segala kerinduan hati kita. Saat kita melakukan penyembahan, kita perlu melakukannya dengan kesadaran sebuah tanggung jawab kepada Allah atas apa yang kita lakukan, dan menyadari juga bahwa tidak ada yang tersembunyi dihadapan-Nya, suatu kenyataan yang seharusnya membawa kita ke salib, satu-satunya pengharapan kita dalam masa penghakiman ini.
Pada akhirnya, kita disuruh untuk meyembah pencipta. Kita menyembah Allah karena Allah adalah Pencipta, Penebus dan juga Hakim.

1 komentar: