Sabtu, 02 Juli 2011

Menghitung kembali berkat-berkat Allah

"Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya" (Amsal 10:22)

Para musafir merayakan hari ucapan syukur yang pertama, selama musim dingin kedua di dunia baru Amerika. Dalam suatu pengertian yang nyata, itu adalah satu hari ucapan syukur yang aneh, karena tidak banyak hal yang harus disyukuri. Musim dingin yang menyeramkan itu telah menewaskan hampir setengah anggota koloni Plymouth. Hampir tidak ada keluarga terluput tanpa kehilangan orang yang dicintai. Tetapi pengharapan baru tumbuh di musim panas tahun 1621. Panen jagung melimpah membawa sukacita. Gubernur William Bradford mengeluarkan perintah  agar satu hari disisihkan untuk pesta dan berdoa. Hal ini memperlihatkan rasa syukur penduduk baru yang masih hidup.

Para wanita di koloni itu menghabiskan waktu berhari-hari menyiapkan pesta itu. Makanan direbus, dipanggang dan dibakar. Bahkan anak-anak disubukkan membolak-balikkan panggangan di atas api. Pada saat tragedi nasional, para warga melihat apa yang mereka miliki, bukan pada apa yang telah hilang dari mereka. Meskipun mereka menangis karena kematian orang yang mereka cintai, iman mereka telah menuntun kepada sukacita kebaikan Allah yang mengagumkan.

Ucapan syukur mengarahkan kita pada hal-hal baik yang kita miliki. Itu mengangkat kita diatas kehilangan. Itu berbicara kepada kita tentang Allah yang telah memenuhi kebutuhan kita. Bersukacita atas berkat yang telah Allah berikan.

Ucapan syukur bukan sekedar satu hari, itu sesuatu keadaan pikiran. Ucapan syukur bukanlah suatu acara sekali setahun, tetapi sikap setiap harinya. 

Mempraktikan ucapan syukur setiap hari saja, itu membuat suatu perbedaan. Suatu sikap bersyukur atau ucapan syukur merubah stres yang merusak kesehatan menjadi sukacita yang mengubahkan kehidupan. 

Penulis motivasional, Melody Beattie menulis, "Bersyukur membuka kesempurnaan hidup. Itu mengubar apa yang kita miliki menjadi cukup, dan bahkan lebih. Itu mengubah penyangkalan menjadi penerimaan, kekacauan menjadi keteraturan, kebimbangan menjadi kejelasan, Itu dapat mengubah makanan biasa menjadi pesta, rumah menjadi keluarga, seorang asing menjadi seorang kawan. Sikap bersyukur menerima masa lalu, kedamaian untuk hari ini, dan menciptakan sebuah visi baru untuk besok."

Hati yang besyukur melihat kehidupan melalui mata yang baru. Bukannya mengeluhkan tentang apa yang kurang, hati yang bersyukur merayakan apa yang dimiliki.

Tuliskan 10 hal yang anda syukuri untuk setiap hari. Bacalah daftar tersebut dan anda akan lebih bersyukur daripada sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar